Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan aksi jual yang tinggi membuat saham rokok, terutama saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Koreksi dalam pada kedua saham tersebut berkontribusi besar terhadap IHSG.
"Ada pressure jual ke perusahaan rokok yang merupakan konstituen besar di IHSG karena rencana kenaikan cukai tahun depan," kata Laksono kepada CNBC Indonesia, Senin (16/9/2019).
Pukul 10.50 WIB harga saham GGRM anjlok 17,37% ke Rp 56.850/unit dan saham HMSP anjlok 16,79% menjadi Rp 2.330/unit. Terlebih lagi, investor asing juga kompak mengobral saham-saham dua pemain besar di industri rokok, yakni GGRM dan HMSP.
Data pasar menunjukkan investor asing membukukan aksi jual bersih (Net Foreign Sell/NFS) untuk saham GGRM dan HMSP masing-masing sebesar Rp 165,66 miliar dan Rp 41,94 miliar. Sementara WIIM mencatatkan nilai NFS yang terbilang kecil, yakni Rp 1,7 juta.
Seperti diketahui, pada Jumat kemarin (13/9/2019) dalam rapat tertutup di Istana Kepresidenan, Presiden Joko Widodo menyetujui untuk menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23% mulai 1 Januari 2020. Adapun harga jual eceran (HJE) pada periode yang sama akan mengalami kenaikan hingga 35%.
"Kami sudah sampaikan kepada Pak Presiden, dan mendapat pandangan dari Menko Perekonomian, Menko PMK, Menperin, Mentan, dan Pak Wapres, dan Menaker," kata Sri Mulyani. (hps/hps)
Bisnis - Terkini - Google Berita
September 16, 2019 at 10:56AM
https://ift.tt/34OMYfg
BEI Sebut Saham Rokok Dalang Anjloknya IHSG - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BEI Sebut Saham Rokok Dalang Anjloknya IHSG - CNBC Indonesia"
Post a Comment