Saham BJBR ditutup pada level Rp 1.635 pada perdagangan Senin (16/9/2019), naik 30 poin atau 1,87% dibandingkan dengan sehari sebelumnya.
Investor asing mencatatkan aksi beli dengan nilai bersih (net buy) Rp 1,77 miliar. Adapun total transaksi BJBR mencapai Rp 16,11 miliar.
Sementara itu, IHSG jatuh 1,82% menjadi 6.219,44. Koreksi pada hari ini merupakan yang terburuk sejak IHSG jatuh 2,6% pada tanggal 5 Agustus 2019, serta menandai koreksi selama tiga hari beruntun.
Sejatinya, mayoritas bursa saham utama kawasan Asia juga ditransaksikan melemah. Namun, koreksi hingga 1,8% lebih yang dibukukan IHSG menjadikannya indeks saham dengan kinerja terburuk di kawasan Asia.
Penurunan IHSG didorong oleh emiten produsen rokok yang terkena dampak negatif kenaikan cukai. Per akhir sesi dua, harga saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) ambruk hingga 18,21%, menjadikannya saham dengan kontribusi negatif terbesar bagi IHSG. Sementara itu, harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ambruk 20,64%, menjadikannya saham dengan kontribusi negatif terbesar kedua bagi IHSG.
Di titik terendahnya hari ini, harga saham HMSP sempat jatuh hingga 22% yang merupakan kinerja terburuk sejak tahun 1991. Sementara itu, di titik terlemahnya hari ini harga saham GGRM sempat turun sebanyak 22% juga, menandai kinerja terburuk sejak Mei 1998.
Saham-saham emiten produsen rokok dilego pelaku pasar seiring dengan keputusan pemerintah untuk menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok sebesar 23% mulai Januari 2020.
(dob/dob)
Bisnis - Terkini - Google Berita
September 16, 2019 at 08:58PM
https://ift.tt/2O53t0N
IHSG Runtuh, Saham Bank BJB Mampu Bertahan di Zona Hijau - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "IHSG Runtuh, Saham Bank BJB Mampu Bertahan di Zona Hijau - CNBC Indonesia"
Post a Comment