Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berakhir menguat bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah rebound pasar saham global.
Seiring dengan bangkitnya minat investor terhadap aset-aset berisiko, daya tarik aset safe haven seperti emas pun tergerus sehingga mendorong harga logam mulia ini melemah.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Selasa (12/11/2019):
Bursa Asia Rebound, IHSG Ditutup di Zona Hijau
Sebelum rebound, indeks sempat melanjutkan pelemahannya dengan dibuka terkoreksi 0,22 persen atau 13,25 poin di posisi 6.135,49 pada Selasa (12/11) pagi.
Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin infrastruktur (+1,63 persen) dan aneka industri (+1,55 persen). Adapun sektor finansial dan pertanian masing-masing turun 0,25 persen dan 0,11 persen.
Sejalan dengan IHSG, indeks saham lain di Asia rata-rata berakhir di wilayah positif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (+0,81 persen) dan indeks Kospi Korea Selatan (+0,79 persen).
Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 naik 0,17 persen dan 0,02 persen masing-masing. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 0,52 persen.
Pasar Optimistis Ekonomi Indonesia Membaik, Rupiah Ikut Menguat
Dalam risetnya, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mencatat, informasi tentang ekonomi Indonesia yang membaik membawa berkah bagi pelaku pasar, sehingga optimisme kembali menguat di kalangan pebisnis.
Menurutnya, perbaikan ekonomi tersebut terlihat dari membaiknya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal III/2019 yang menyempit jadi 2,7% dibandingkan dengan sebelumnya 3,0% dari PDB. Kemudian, PDB tumbuh 5,02% pada kuartal III/2019 di atas perkiraan pasar.
“Di samping itu Bank Indonesia hari ini berhasil membawa rupiah kembali menguat walaupun indeks dollar juga menguat berkat intervensi di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF [Domestic Non Deliverable Forward] yang dibuka dari jam 08.30-16.00 WIB,” katanya.
Harga Nikel Global Rontok karena Indonesia
Harga nikel jatuh di bawah US$16.000 per ton setelah pemerintah Indonesia mengizinkan beberapa produsen untuk mengekspor bijih nikel, penangguhan larangan ekspor singkat.
Berdasarkan data Bloomberg, harga nikel di London Metal Exchange (LME) ditutup amblas 3,86 persen atau 625,00 poin ke posisi US$15.565 per ton, Senin (11/11), melanjutkan melemah di sesi pembuka, sebesar 0,22 persen atau 35,00 poin ke posisi US$16.155 per ton. Level ini menjadi penurunan keenam beruntun dan kerugian terpanjang sejak awal Juni.
Pada Selasa (12/11), harga logam tersebut sekarang kembali pada tingkat yang terakhir terlihat pada Agustus, saat rumor tentang larangan bijih nikel Indonesia pertama kali mulai berputar.
Harga Batu Bara Tekan Kinerja ITMG
Emiten pertambangan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. mencatatkan penurunan kinerja pada periode Januari—September 2019.
Emiten berkode saham ITMG itu mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 7,84 persen pada kuartal III/2019. Pada periode ini perseroan membukukan pendapatan sebesar US$1,30 miliar turun dari realisasi tahun lalu sebesar US$1,41 miliar.
Adapun penurunan disebabkan oleh penjualan batu bara kepada pihak ketiga mengecil dari posisi US$1,28 miliar pada tahun lalu menjadi US$1,14 miliar pada kuartal III/2019. Sementara itu, penjualan kepada pihak berelasi mengalami peningkatan dari posisi US$58,05 juta menjadi US$100,51 juta.
Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 terpantau melemah 3,60 poin atau 0,25 persen ke level US$1.453,50 per troy ounce pukul 15.52 WIB, setelah berakhir terkoreksi 0,40 persen di posisi 1.457,10 pada perdagangan Senin (11/11/2019).
Harga emas global turun tipis menjelang pidato Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Economic Club of New York.
Analis Argonaut Securities, Helen Lau mengatakan, investor mengharapkan berita konstruktif dari Trump, setelah dia mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan China berjalan sangat baik. “Waktu untuk pidato yang semakin dekat berdampak negatif pada emas,” katanya dikutip dari Reuters
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta terpantau turun Rp1.000 menjadi Rp741.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas berkurang Rp1.500 menjadi Rp656.500 per gram.
Bisnis - Terkini - Google Berita
November 12, 2019 at 07:54PM
https://ift.tt/36Z2pmn
Ringkasan Perdagangan 12 November: Saham Global Tunggu Pidato Trump, Emas Luntur - Bisnis.com
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ringkasan Perdagangan 12 November: Saham Global Tunggu Pidato Trump, Emas Luntur - Bisnis.com"
Post a Comment