Search

Melemah 4 Hari Beruntun, IHSG Sinyalkan Koreksi Lagi Esok - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (24/9/2019) kembali melanjutkan pelemahan dengan ditutup anjlok 68 poin atau 1,11% pada level 6.137.

Dengan demikian IHSG kembali melanjutkan pelemahan selama 4 hari beruntun sejak pekan lalu.

Secara teknikal, IHSG sedang tertekan karena bergerak di bawah rata-rata nilainya dalam 5 hari hari terakhir perdagangannya (moving average/MA5). Pola tiga awan hitam (three black crows) terbukti membawa IHSG jatuh cukup dalam hingga ditutup dengan pola awan hitam (black candle).

Tren pelemahan dipertegas dengan indikator teknikal Moving Average Convergence/Divergence (MACD) yang bergerak di wilayah negatif dan membentuk pola death cross atau cenderung turun.

Sumber: Tim Riset CNBC Indonesia, Refinitiv

Pelemahan IHSG sudah terbaca kala dibuka di zona negatif karena maraknya aksi demo yang berujung pada kerusuhan (riot). Pelemahannya semakin dalam hingga sesi I ditutup dengan pelemahan yang mencapai 1,26% ke level 6.128.

Pada sesi II, pelemahan IHSG kian awet di zona merah dikarenakan investor asing terus menerus melepas kepemilikan sahamnya, asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 993 miliar di pasar reguler, jauh lebih dalam dibandingkan net sell kemarin yang mencapai Rp 289 miliar di pasar yang sama.

Saham-saham yang paling banyak dilepas asing di pasar reguler ialah: PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 221,8), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/BBRI (Rp 184,75), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 117,01 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (Rp 60,21 miliar).

TIM RISET CNBC INDONESIA

(yam/yam)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
September 24, 2019 at 06:52PM
https://ift.tt/2lL3mvB

Melemah 4 Hari Beruntun, IHSG Sinyalkan Koreksi Lagi Esok - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melemah 4 Hari Beruntun, IHSG Sinyalkan Koreksi Lagi Esok - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.