Search

'Dikeroyok' Tiga Dolar, Rupiah Babak Belur di Awal Februari - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan pada perdagangan Senin (3/2/2020), tidak hanya melawan dolar AS, tetapi juga melawan dolar Singapura dan Australia.

Pada pukul 10:10 WIB, rupiah melemah 0,55% melawan dolar AS ke level Rp 13.725/US$. Sementara melawan dolar Singapura dan Australia, Mata Uang Garuda melemah masing-masing 0,34% dan 0,49% ke Rp 10.032,16/SG$ dan Rp 9.177,91/AU$.

Pelemahan rupiah yang cukup signifikan di awal Februari tentunya berbanding terbalik dengan kinerja sepanjang bulan Januari lalu. Dolar AS dibuat melemah 1,66%, sementara dolar Singapura dan Australia masing-masing dibuat jeblok 3,12% dan 6,46%.

Memang penguatan tajam di bulan Januari rentang memicu koreksi teknikal yang dapat membuat rupiah melemah. Apalagi, penyebaran virus corona yang belum juga mereda membuat pelaku pasar khawatir dan menghindari aset-aset bersiko. Kondisi tersebut kurang menguntungkan bagi rupiah.

CNBC International melaporkan hingga Minggu kemarin, jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai 361 orang meninggal, dan menjangkiti lebih dari 17.000 orang.

'Dikeroyok' Tiga Dolar, Rupiah Babak Belur di Awal FebruariFoto: Dokumentasi KBRI Beijing

Virus yang berasal dari kota Wuhan China tersebut kini sudah menyebar ke berbagai belahan dunia. Hingga saat ini, sudah 25 negara yang mengkonfirmasi pasien positif menderita virus corona. Semua pasien tersebut pernah ke China beberapa pekan terakhir atau baru datang dari Negeri Tiongkok.

Selain itu dari dalam negeri, pekan ini cukup "padat" rilis data ekonomi. Pagi ini, Markit melaporkan kontraksi sektor manufaktur RI semakin dalam. Purchasing managers' index (PMI) pada bulan Januari dilaporkan sebesar 49,3, lebih rendah dari bulan Desember 2019 sebesar 49,5.

Kemudian siang ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan melaporkan data inflasi bulan Januari. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan terjadi inflasi 0,46% secara month-on-month (MoM). Kemudian secara year-on-year (YoY) diproyeksi ada inflasi 2,85%. Sementara inflasi inti YoY diramal 3,02%.

Dibandingkan bulan Desember 2019, laju inflasi di bulan Januari diprediksi lebih tinggi akibat kenaikan sejumlah harga yang diatur pemerintah atau administered prices seperti iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan tarif tol. Belum lagi cukai rokok terbaru, yang naik rata-rata 23%, juga berlaku tahun ini.

Kenaikan inflasi menjadi kurang menguntungkan bagi pada investor karena riil return yang didapat para akan menipis.

Sementara pada Rabu (5/2/2020) akan dirilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019, dan tingkat kepercayaan bisnis.

Jadwal "padat" dari dalam negeri dan melihat penguatan tajam rupiah di bulan Januari, aksi ambil untung (profit taking) pun terjadi sebagai antisipasi rilis data yang mengecewakan. Dampaknya, rupiah akhirnya melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

[Gambas:Video CNBC]

(pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
February 03, 2020 at 11:15AM
https://ift.tt/37VbwEu

'Dikeroyok' Tiga Dolar, Rupiah Babak Belur di Awal Februari - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Dikeroyok' Tiga Dolar, Rupiah Babak Belur di Awal Februari - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.