Search

Mengenal Beda Rokok dan Vape... - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Selain rokok tembakau, menghisap vape ( rokok elektrik) sudah menjadi gaya hidup banyak orang.

Selama ini, orang seringkali membanding-bandingkan antara rokok dan vape. Mereka menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau yang selama ini sudah banyak orang menyuarakan bahayanya. Padahal, keduanya sama-sama membayakan kesehatan kita.

Rokok yang selama ini dijual di pasaran pada umumnya terbuat dari tembakau yang telah dikeringkan dan dibungkus dengan kertas.

Sementara vape terdiri dari sebuah baterai dan cartridge berisi cairan, serta elemen pemanas yang dapat menghangatkan dan menguapkan cairan ke udara.

Rokok dan vape sama-sama mengandung nikotin, yang merupakan zat aditif dalam tembakau. Perbedaan utama antara vape dan rokok tradisional adalah pada tembakaunya.

Jika rokok tradisonal mengandung tembakau, sebaliknya, vape umumnya tidak mengandung tembakau.

Namun, bukan berarti hal ini jadi tolak ukur bahwa rokok lebih bahaya dan vape atau rokok elektrik lebih aman karena bukan hanya tembakau yang menyebabkan kanker dan penyakit serius lainnya.

Ada banyak sekali kandungan di dalam vape maupun rokok yang punya efek negatif untuk kesehatan.

Baca juga: Rokok Tembakau Vs Vape, Mana yang Lebih Berbahaya?

Rokok tradisional

Rokok tradisional mengandung daftar bahan kimia yang terbukti berbahaya dan vape memiliki beberapa bahan kimia yang sama.  Oleh karena itu, bahaya vape atau rokok elektrik tetap ada dan patut kita waspadai.

Bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok tradisional antara lain:

  • Nikotin 
  • Hidrogen sianida
  • Formaldehida
  • Memimpin
  • Arsenik
  • Amonia
  • Bensol
  • Karbon monoksida
  • Nitrosamin
  • Hidrokarbon aromatik polisiklik

Sementara itu, bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam vape antara lain:

  • Nikotin 
  • Propilen glikol
  • Gliserin sayur
  • Asetaldehida
  • Nitrosamin

Kanker paru-paru, emfisema, penyakit jantung, dan penyakit serius lainnya umumnya berkembang setelah seseorang mengonsumsi rokok selama bertahun-tahun.

Baca juga: Sejarah Vape di Dunia, dari 1930 hingga Dipasarkan pada 2003

Kerusakan Paru

Berdasar laporan dari Centers for Disease for Control and Prevention menemukan bukti vape bisa menyebabkan kejang dan kerusakan paru serius hanya setelah satu tahun mengonsumsinya atau mungkin kurang.

Hal ini terungkap setelah peneliti menganalisis sekitar 200 pasien yang dirawat di rumah sakit akibat kerusakan paru karena kebiasaan menghisap vape.

Hati-hati, penggunaan vape yang memanfaatkan tenaga baterai kerap meledak dan bisa melukai penggunanya.

Rilis dari E-Cigarettes tahun 2007 mengatakan pengisian daya yang berlebihan pada perangkat menjadi penyebab utama terjadinya ledakan.

Hingga saat ini tidak ada fakta yang membuktikan bahaya atau dampak vape lebih rendah dibandingkan dengan rokok.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kepada seluruh negara di dunia untuk melarang anak-anak, ibu hamil, dan wanita usia produktif untuk mengisap rokok elektrik.

Oleh karenanya, vape atau rokok tembakau sama-sama punya bahaya yang tak bisa kita diabaikan.

Demi kesehatan, sebaiknya kita menjauhi rokok dan vape serta memulai gaya hidup sehat.

Baca juga: Di 9 Negara Ini, Vape Dilarang!

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
September 21, 2019 at 08:04AM
https://ift.tt/30GLH6X

Mengenal Beda Rokok dan Vape... - Kompas.com - KOMPAS.com
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengenal Beda Rokok dan Vape... - Kompas.com - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.