Naik tipisnya harga emas ritel itu terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi Amerika Serikat (AS)-China sedikit menghangat kemarin.
Drama perang dagang kali ini terkait dengan China yang dikabarkan pesimistis terhadap masa depan perundingan damai dagang fase pertama karena Presiden AS Donald Trump masih resisten terhadap proposal penurunan tarif impor yang sudah berlaku September lalu.
Prospek damai dagang yang memudar itu dan potensi tidak tuntasnya perundingan tahun ini meningkatkan kekhawatiran pelaku pasar keuangan dunia, sehingga normalnya investor dan spekulator semakin memburu komoditas logam mulia tersebut dan menciptakan tekanan beli yang mengangkat harga emas dunia.
Data di situs logammulia milik Antam hari ini (19/11/19) menunjukkan besaran harga emas kepingan 100 gram berada pada Rp 70 juta/batang, naik dari Rp 699.000/gram kemarin.
Hari ini, harga beli kembali (buy back) emas Antam di gerai resmi juga naik tipis Rp 1.000/gram menjadi Rp 665.000/gram dari Rp 664.000/gram kemarin.
Harga itu dapat menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat tersebut ingin menjual kembali investasinya.
Naiknya harga emas Antam tersebut mengekor harga emas di pasar spot global kemarin menjadi US$ 1.470,75 per troy ounce (oz) yang naik dari posisi akhir pekan lalu US$ 1.467,11/oz. Hari ini, harga emas masih turun menjadi US$ 1.469,36/oz.
Selain emas Antam biasa, Antam juga menawarkan emas batik dan emas tematik serta menampilkan harga hariannya di situs yang sama.
Di sisi lain, Antam juga menjual emas batangan dengan dasar ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram di berbagai gerai yang tersedia di berbagai kota, dari Medan hingga Makassar.
Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut sudah termasuk PPh 22 0,9%. Masyarakat bisa menyertakan NPWP untuk memperoleh potongan pajak lebih rendah yaitu 0,45%.
Naik-turunnya harga emas ukuran kecil itu biasanya mengindikasikan risiko pada hari kerja sebelumnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)Bisnis - Terkini - Google Berita
November 19, 2019 at 09:37AM
https://ift.tt/32SMbIc
Harga Emas Antam Balik Lagi ke Rp 700.000/gram, Ada Apa nih? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Emas Antam Balik Lagi ke Rp 700.000/gram, Ada Apa nih? - CNBC Indonesia"
Post a Comment