
CNBC Indonesia, Jakarta -.Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini terhitung amblas 2,19% ke 6.061,25 seiring dengan koreksi yang menerpa bursa saham utama Asia. Pekan depan, perhatian pasar lebih banyak terfokus pada sentimen global.
Sentimen pertama dan terpenting yang bakal menggerakkan pasar bursa dunia, termasuk Indonesia, tentu saja adalah perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Sebagaimana diketahui, delegasi kedua negara dijadwalkan bertemu di Washington pada Kamis dan Jumat (10-11 Oktober 2019) waktu setempat.
Yang memengaruhi sentimen pelaku pasar tentu bukan pada hasil pertemuan itu saja, melainkan juga riak-riak yang menyertai pada hari-hari jelang pertemuan: apakah ada retorika agresif yang bakal mewarnai, ataukah kedua belah pihak kian melunak dan apakah rilis Caixin Services Purchasing Manager Index (PMI) di China per September masih aman di atas 50.
Seandainya kedua negara tersebut jinak dan data PMI China masih positif, maka secara psikologi pelaku pasar akan melakukan aksi beli sehingga mendongkrak bursa saham, termasuk di Indonesia. Namun jangan senang dulu. Jika sentimen damai dagang menyeruak, maka perhatian selanjutnya beralih ke moneter.
Ya, sentimen kedua yang perlu dicermati bakal muncul dari otoritas moneter AS (The Federal Reserve/The Fed) yang pada pekan depan akan banyak memberikan pidato, mulai dari Presiden Fed Kansas Esther George, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed Chicago Charles Evans, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, hingga bos The Fed Jerome Powell.
Mereka dijadwalkan berpidato pada Senin hingga Rabu, dan gong-nya oleh Powell pada Rabu pukul 12 siang (atau Kamis 12 malam WIB), diikuti rilis risalah rapat (minutes meeting) pada Kamis, sebelum kemudian ada jadwal pidato pada Jumat oleh Mester dan Kashkari.
Pernyataan dari otoritas moneter ini sangat diperhatikan pasar seiring dengan kian menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan (Federal Funds Rate) pada pertemuan akhir Oktober ini. Piranti FedWatch milik CME Group mencatat pertaruhan pemangkasan suku bunga AS sebesar 25 basis-poin kini berada di level 79%.
Jika ekspektasi itu terpenuhi, maka kekhawatiran seputar resesi pun agak terobati. Namun sebaliknya jika The Fed mempertahankan suku bunga acuannya, maka sentimen pasar pun kain mendung sehingga lebih rentan mengalami koreksi lanjutan.
NEXT
(ags/ags)
Bisnis - Terkini - Google Berita
October 06, 2019 at 07:07PM
https://ift.tt/30NJaaT
Simak! 4 Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Simak! 4 Sentimen Penggerak Pasar Pekan Depan - CNBC Indonesia"
Post a Comment