Padahal, Statistik Asuransi yang disajikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa mengilap hingga 229 persen, yakni dari Rp6,62 triliun per 2018 menjadi Rp21,85 triliun per 2019.
Pertumbuhan hasil investasi ditopang oleh strategi penempatan dana sebesar Rp147,68 triliun di keranjang saham atau naik 4,4 persen (year on year). Diikuti, surat berharga negara Rp74,24 triliun atau tumbuh 16,3 persen, dan obligasi Rp27,33 triliun atau naik 6,08 persen.
Sementara, portofolio reksa dana menciut dari Rp167,10 triliun pada 2018 lalu menjadi Rp166,07 triliun pada 2019. Kemudian, deposito juga melorot dari Rp35,70 triliun jadi Rp34,28 triliun. Secara total, jumlah investasi asuransi jiwa Rp488,18 triliun atawa meningkat 5,22 persen dibandingkan 2018 lalu. Namun, pendapatan premi industri asuransi jiwa tercatat mandek, yaitu dari Rp186,04 triliun menjadi hanya Rp185,33 triliun. Sedangkan, beban klaim dan manfaat yang dibayarkan tumbuh 2,36 persen menjadi Rp145,94 triliun.
Dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menuturkan industri asuransi masih positif dan memiliki daya tahan yang baik, dengan prospek cerah.
Hal ini, lanjut dia, didukung permodalan industri asuransi jiwa yang tercermin dalam risk based capital (RBC) sebesar 789,37 persen atau lebih tinggi dari ketentuan yang diatur, yakni 120 persen.
"Hal ini memperlihatkan industri asuransi masih tumbuh secara positif, di tengah upaya penyehatan dan proses hukum Asuransi Jiwasraya," imbuh Anto, Selasa (18/2).
(bir/sfr)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
February 19, 2020 at 11:03AM
https://ift.tt/38Imhun
Rugi Industri Asuransi Jiwa Bengkak Jadi Rp8,64 Triliun - CNN Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rugi Industri Asuransi Jiwa Bengkak Jadi Rp8,64 Triliun - CNN Indonesia"
Post a Comment