
Plt Dirut tentunya hanya bersifat sementara. Pada akhirnya dibutuhkan Dirut Definitif untuk memimpin maskapai pelat merah tersebut. Kira-kira seperti apa kriteria yang dibutuhkan?
Menurut Pengamat BUMN yang juga Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, calon bos baru Garuda Indonesia harus orang yang lincah, mengingat menjalankan perusahaan transportasi udara tidak mudah.
"Industri penerbangan ini memang ini butuh orang yang sangat lincah karena industri penerbangan itu risikonya sangat tinggi dan betul-betul harus lincah dalam mengambil keputusan," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (6/12/2019).Dia menjelaskan bahwa perusahaan jasa angkutan udara marginnya kecil sementara pengeluarannya tinggi, ditambah lagi risikonya yang besar.
"Saya kasih contoh satu pesawat Boeing 737 saja tidak tebang sehari Rp 3 miliar ruginya itu. Jadi itu besar sekali. Jadi saya nggak tahu tapi saya yakin banyak orang yang mampu," jelasnya.
Selain itu, perusahaan penerbangan memiliki regulasi yang sangat ketat. Kelincahan juga diperlukan untuk menghadapi tantangan tersebut.
Di samping itu, maskapai penerbangan merupakan industri yang harus menjaga keseimbangan antara pelayanan dan manajemen keuangan.
"Dan saya katakan sih (kriteria Dirut Garuda Indonesia) itu orang yang bisa mampu memastikan bahwa ini perusahaan jasa yang perlu menjaga keseimbangan antara servis dan pengendalian keuangan," tambahnya.
Simak Video "Garuda Indonesia Perkenalkan Armada Barunya, Yuk Intip!"
[Gambas:Video 20detik]
(toy/dna)
Bisnis - Terkini - Google Berita
December 06, 2019 at 12:29PM
https://ift.tt/2LtCXMD
Industri Penerbangan Banyak Risiko, Dirut Baru Garuda Harus Lincah - Detikcom
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Industri Penerbangan Banyak Risiko, Dirut Baru Garuda Harus Lincah - Detikcom"
Post a Comment