Search

Kejutan The Fed & Respons Cool Sri Mulyani - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke 1%-1,25%.

Pemangkasan itu dilakukan sebagai respons terhadap penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) yang mengganggu perekonomian AS, termasuk dunia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, penurunan suku bunga acuan memberikan dampak baik bagi negara berkembang termasuk Indonesia. Penurunan Fed Funds Rate (FFR) itu akan memberikan dampak positif bagi masuknya aliran modal asing untuk masuk ke instrumen seperti ke Surat Berharga Negara (SBN).


"Insya Allah tentu dengan tekanan suku bunga menurun dari luar maka capital yang ada menjadi lebih mampu melihat secara lebih realistis opportunity yang ada di negara seperti kita," ujar Sri Mulyani di Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Menurut dia, investor, terutama global, melihat Indonesia masih menarik sebagai tempat untuk menyimpan dana. Hal itu terlihat dari imbal hasil (yield) SBN bertenor 10 tahun mencapai 7,156%, sementara bertenor 5 tahun mencapai 6,243% dan tenor 3 tahun sebesar 5,616%.

Sementara yield obligasi pemerintah AS atau US Treasury bertenor 10 hanya 1,02%, terus turun dibandingkan sebelumnya yang sebesar 1,10%.


"Karena Indonesia relatif dalam situasi yang lebih positif," kata Sri Mulyani.

Dari sisi moneter, Menkeu menjelaskan sudah banyak bank sentral di dunia yang sudah menurunkan suku bunga acuan, termasuk Indonesia.

Pada bulan lalu, Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,75%. "Kalau secara global tentu baik kalau sekarang bank-bank sentral di seluruh dunia melakukan langkah menurunkan suku bunga. BI juga melakukan relaksasi," ujar Sri Mulyani.


Kemudian, dari sisi kebijakan fiskal, pemerintah telah memberikan stimulus berupa insentif kepada berbagai sektor, terutama yang terdampak langsung dari penyebaran virus corona. Diantaranya, ke sektor konsumsi dan pariwisata.


"Dari sisi fiskal kita bisa jauh lebih fleksibel. Kita bisa langsung memberikan ke konsumen seperti waktu kita berikan sembako. Kita bisa berikan konsumen diskon untuk trip, dan ke konsumen ke jalur lain yang kita sedang pelajari mana yang lebih efektif," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
March 05, 2020 at 09:20AM
https://ift.tt/2wtrVCw

Kejutan The Fed & Respons Cool Sri Mulyani - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kejutan The Fed & Respons Cool Sri Mulyani - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.