Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta masyarakat Lombok untuk dalam kondisi tenang. Hal ini menyusul gempa 7 SR yang terjadi pada pukul 18.46 WIB.
"Diharapkan tetap tenang. Mohon menghindari bangunan yang sudah rusak dan retak-retak. Untuk menghindari kejadian bila terjadi gempa susulan di Lombok. Harap waspda. Kalau rumah kurang kuat, jangan berada di dalamnya," kata Dwikorita saat wawancara dalam stasiun televisi MetroTv, Minggu (5/8/2018).
Dia menambahkan, hingga kini gempa susulan masih terus terjadi. Kekuatan gempa itu tidak sehebat yang pertama.
"12 kali gempa susulan dengan kekuatan lebih lemah," ujar dia.
Dia menjelaskan, gempa 7 SR yang mengguncang Lombok tersebut memang berpotensi tsunami. Namun tsunami itu berlevel paling rendah, yaitu waspada.
"Gelombang tertinggi tsunami setengah meter atau 50 centimeter. BMKG belum mengakhiri peringatan tsunami. Butuh waktu 2 jam untuk menunggu," kata dia.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG: Gelombang Tsunami Akibat Gempa 7 SR Lombok Maksimal 50 Cm"
Post a Comment