Search

Corona Dituding 'Senjata Biologis', Kewaspadaan Kudu Dijaga! - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan nasional kompak ditutup melemah kemarin. Isu penyebaran virus corona yang makin meluas dan jumlah korban yang semakin banyak berjatuhan masih jadi sentimen penggerak utama pasar.

Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia kemarin ditutup di zona merah. Bursa China dan Hog Kong masih libur perayaan tahun baru imlek. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) mencatatkan koreksi terendah dibandingkan dengan bursa Asia lainnya.

Kemarin IHSG ditutup di level 6.111,184 atau terpangkas 0,36%. Sementara itu indeks Strait Times turun 1,81%, indeks Nikkei terpangkas 0,55% sedangkan indeks Kospi malah anjlok tajam sebesar 3,09%.


Nasib sama juga dialami bursa saham kawasan Asia Tenggara lainnya. Indeks KLCI ditutup melemah 1,35%, indeks PSEi (Filipina) turun 1,57% dan indeks SETi (Thailand) berkurang 0,58%. Itu artinya walau mengalami koreksi IHSG merupakan indeks di kawasan Asia yang performanya paling baik.

Nilai transaksi yang tercatat pada perdagangan di bursa saham tanah air mencapai Rp 6,7 triliun dengan asing membukukan aksi jual bersih (net buy) sebesar Rp 496,61 miliar.

Menyusul bursa saham tanah air, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga ikut melemah pada perdagangan kemarin. Rupiah akhirnya melemah di hadapan dolar dua hari beruntun. Kemarin di akhir perdagangan rupiah dibanderol Rp 13.630/US$ atau terpangkas 0,22% dibanding posisi penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Jika dihitung sejak awal tahun, performa rupiah masih mencatatkan penguatan 1,81% walau melemah dua hari beruntun. Rupiah masih menyandang status sebagai mata uang paling perkasa di dunia. Menyusul di posisi kedua ada pound Mesir dengan penguatan 1,56%.

Pasar SUN juga mengalami koreksi. Hal ini tercermin dari nilai imbal hasil yang menguat. Imbal hasil obligasi rupiah pemerintah seri acuan tenor 10 tahun kemarin ditutup di level 6,774% atau mencatatkan penguatan 10,1 basis poin dibanding posisi yield pada 27 Januari 2020.

Pasar masih mencemaskan isu merebaknya virus corona yang menjangkiti China. Korban terus berjatuhan. Jumlah kasus yang dilaporkan hingga kemarin mencapai 4.464 orang terinfeksi. Sebanyak 106 di antaranya dinyatakan meninggal dunia akibat virus penyebab pneumonia ini.

Wabah ini telah menyebar ke setidaknya 16 negara hingga kemarin. Negara-negara yang terjangkit virus ini meliputi berbagai negara di Benua Asia (Hong Kong, Makau, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Taiwan, Kamboja, Singapura, Nepal, Sri Lanka, hingga Vietnam).

Di benua biru, ada Perancis yang sudah melaporkan 3 kasus, Australia 5 kasus dan Amerika Serikat (AS) 5 kasus. Sampai dengan kemarin, belum ada orang Indonesia yang dinyatakan positif terjangkit virus corona walau ada dua orang yang dicurigai.

"Terkait dua orang pasien yang dikabarkan terjangkit virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Istana memastikan informasi ini tidak benar. Hingga saat ini belum ada pasien yang dinyatakan positif terjangkit," kata Angkie, Senin (27/1/2020).



Meski belum ada yang terjangkit, Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, sudah menyiagakan 100 rumah sakit (RS) sebagai antisipasi dalam menangani penyebaran penyakit akibat virus corona. Semua RS tersebut langsung dikoordinasikan di bawah Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 29, 2020 at 09:27AM
https://ift.tt/36G06U1

Corona Dituding 'Senjata Biologis', Kewaspadaan Kudu Dijaga! - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Corona Dituding 'Senjata Biologis', Kewaspadaan Kudu Dijaga! - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.