Senin (27/1/2020), data Refinitiv menunjukkan harga emas di pasar spot naik 0,68% menyentuh level US$ 1.581,11/troy ons. Harga emas sekarang ini merupakan yang tertinggi dalam setahun terakhir dan berhasil melampaui rekor harga sebelumnya.
Pasar semakin mengkhawatirkan kondisi penyebaran virus corona baru yang semakin memburuk. Walau korban terus berjatuhan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum mendeklarasikan kondisi saat ini sebagai situasi darurat global sampai saat ini. Namun WHO juga tak menutup kemungkinan virus ini juga dapat menyebabkan situasi darurat global.
WHO mengatakan saat ini pihaknya membutuhkan lebih banyak terkait dengan penyebaran virus melalui penularan antar orang sebelum mendeklarasikan situasi darurat global.
"Jangan buat kesalahan. Saat ini China sedang dalam situasi genting" kata pimpinan WHO Dr. Tedhos Ghebreyesus pada Kamis (23/1/2020), "Situasi saat ini belum bisa dikatakan darurat global. Namun hal itu bisa terjadi" tambahnya.
Dr. Ghebreyesus dikabarkan akan bertemu dengan pejabat China untuk membahas perkembangan kasus virus corona ini. Hal tersebut ia sampaikan melalui akun media sosial media twitternya.
"Saya sedang dalam perjalanan menuju Beijing [China] untuk bertemu dengan pemerintah dan ahli kesehatan yang sedang berupaya melawan wabah coronavirus ini. Saya dan kolega [WHO] ingin memahami perkembangan terbaru kasus ini serta memperkuat kerja sama dengan China dalam hal memberikan perlindungan terhadap wabah" tulis Ghebreyesus.
"Kami bekerja 24/7 untuk mendukung China dan warganya dalam masa-masa sulit seperti ini dan tetap menjalin komunikasi dengan negara lain yang juga terinfeksi, perwakilan kami melalui kantor regional juga ikut terlibat dalam penanganan kasus ini. Saat ini [WHO] terus berupaya terus mengetahui situasi terbaru di berbagai negara dan memberikan arahan terkait hal-hal yang perlu dilakukan dalam merespon kasus ini" tambahnya di twitter.
Jumlah kasus yang dilaporkan terus bertambah. CNBC International mengabarkan sampai saat ini sudah ada 2.744 kasus pneumonia dilaporkan dan 461 dalam kondisi kritis. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 80 orang.
Selain China, kasus virus corona baru ini juga dilaporkan di banyak negara. Walau tak sebanyak China, jumlah negara dan kasus yang dilaporkan bertambah tiap harinya. Negara yang sudah melaporkan adanya kasus virus corona ini antara lain Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Macau, Thailand, Taiwan, Vietnam, Nepal, Perancis, Australia, Canada hingga Amerika Serikat.
Baru-baru ini, AS melaporkan kasus kelima yang positif terinfeksi virus corona. Kasus kali ini terjadi di Arizona. Sebelumnya, instansi kesehatan lokal Orange County di California juga melaporkan hal yang sama.
Jika wabah ini terus meluas dan jadi pandemi, dampak terhadap perekonomian akan semakin terasa. Pada Sabtu kemarin, Wakil Menteri Transportasi China Liu Xiamong mengatakan bahwa sektor perjalanan pada hari pertama tahun baru tikus logam kali ini anjlok 28,8% dibanding tahun lalu.
Secara rinci CNBC Internasional melaporkan perjalanan melalui jalur udara turun 41,6% , sementara perjalanan menggunakan kereta dan jalur darat lain masing-masing anjlok 41,5% dan 25%.
Kekhawatiran bahwa virus ini akan terus meluas dan menjadi pandemi yang bisa berdampak negatif terhadap perekonomian membuat harga emas kembali menguat. Maklum emas merupakan aset minim risiko (safe haven) yang banyak diburu kala kondisi ekonomi tak kondusif.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 27, 2020 at 09:22AM
https://ift.tt/2TZWeui
Virus Corona Mengganas, Harga Emas Cetak Rekor - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Virus Corona Mengganas, Harga Emas Cetak Rekor - CNBC Indonesia"
Post a Comment