Search

Panasnya AS-Iran Hingga Risalah The Fed Bawa IHSG Jatuh 1,05% - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pertama di pekan ini, Senin (6/1/2020), di zona merah.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG jatuh 0,47% ke level 6.293,5. Seiring dengan berjalannya waktu, koreksi IHSG menjadi bertambah dalam. Titik terendah IHSG pada hari ini berada di level 6.252,64, mengimplikasikan koreksi sebesar 1,12% jika dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan hari Jumat (3/1/2020).

Per akhir sesi satu, koreksi IHSG adalah sebesar 0,58% ke level 6.286,81. Per akhir sesi dua, IHSG ambruk 1,05% ke level 6.257,4.


Saham-saham yang berkontribusi signifikan dalam menekan kinerja IHSG di antaranya: PT Barito Pacific Tbk/BRPT (-8,42%), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk/TPIA (-5,11%), PT Astra International Tbk/ASII (-2,88%), PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (-0,96%), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-1,13%).

Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 1,91%, indeks Shanghai melemah 0,01%, indeks Hang Seng jatuh 0,79%, indeks Straits Times terkoreksi 0,8%, dan indeks Kospi berkurang 0,98%.

Semakin memanasnya tensi geopolitik antara AS dengan Iran menjadi faktor yang memantik aksi jual di bursa saham Benua Kuning.

Pada Jumat pagi waktu Indonesia (3/1/2020), CNBC International melaporkan bahwa AS telah menembak mati petinggi pasukan militer Iran. Eskalasi tersebut menandai semakin terpecahnya AS dengan Iran.

Mengutip CNBC International, Jenderal Qassim Soleimani yang merupakan pemimpin dari Quds Force selaku satuan pasukan khusus yang dimiliki Revolutionary Guards (salah satu bagian dari pasukan bersenjata Iran), dikabarkan tewas dalam serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad.

Selain itu, Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil komandan dari Popular Mobilization Forces selaku kelompok milisi Irak yang dibekingi oleh Iran, juga dilaporkan meninggal dunia. Laporan dari CNBC International tersebut mengutip pemberitaan dari stasiun televisi di Irak, beserta pejabat pemerintahan.

Melansir Bloomberg, serangan udara yang diluncurkan oleh AS terjadi di dekat bandara internasional Baghdad.

Memasuki siang hari waktu Indonesia, Pentagon mengonfirmasi tewasnya Soleimani. Pentagon mengonfirmasi bahwa Soleimani tewas dalam sebuah serangan yang diluncurkan AS menggunakan drone.

"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif yang diperlukan untuk melindungi personil AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani," tulis Pentagon dalam keterangan resminya.

"Jenderal Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang para diplomat dan personel militer AS di Irak dan seluruh kawasan regional," jelas Pentagon.

Iran pun tak tinggal diam. Dalam pernyataannya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengutuk keras tindakan AS. Dirinya menyatakan bahwa Iran tidak takut untuk membalas AS.

"AS bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari keputusan jahatnya," tegasnya melalui akun Twitter sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (3/1/2019).

Soleimani sendiri telah disanksi oleh AS sejak tahun 2007 dan pada Mei 2019, Washington memutuskan untuk melabeli Revolutionary Guards, beserta dengan seluruh bagiannya, sebagai organisasi teroris, menandai kali pertama label tersebut diberikan terhadap lembaga militer resmi dari sebuah negara.

Serangan udara yang diluncurkan oleh AS di Baghdad merupakan respons AS atas serangan yang diluncurkan iran di kedutaan besar AS di Irak. Pada pekan kemarin, seorang kontraktor asal AS diketahui tewas dalam serangan roket di markas militer Irak di Kirkuk.

Pembunuhan terhadap kontraktor asal AS tersebut kemudian direspons AS dengan menyerang pasukan militer yang dibekingi Iran di Irak. Selepas itu, kedutaan besar AS di Irak diserang oleh Kataeb Hezbollah, kelompok milisi yang dibekingi oleh Iran.

Pada Minggu pagi waktu Indonesia (5/1/2020) atau Sabtu malam waktu AS (4/1/2020), tensi antara AS dengan Iran semakin memanas.

Trump memperingatkan Iran untuk tidak melakukan balasan atas pembunuhan Soleimani yang diotorisasi sendiri oleh dirinya. Kalau sampai peringatan tersebut tak diindahkan, Trump menyatakan akan menyerang sebanyak 52 wilayah sebagai balasan.

Hal tersebut diumumkan oleh Trump melalui serangkaian cuitan di akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump. Menurut Trump, beberapa dari 52 wilayah tersebut merupakan lokasi yang sangat penting bagi Iran. Dipilihnya 52 wilayah tersebut melambangkan jumlah tawanan asal AS yang disandera oleh Iran di masa lalu.

Panasnya AS-Iran Hingga Risalah The Fed Bawa IHSG Jatuh 1,05%Foto: Twitter Donald Trump

Kemudian, Iran mengatakan bahwa pihaknya akan semakin mengurangi kepatuhan terhadap pakta nuklir internasional. Sebagai informasi, pada tahun 2015 pemerintahan Presiden Barack Obama sukses membrokeri pakta nuklir internasional dengan Iran.

Melalui pakta nuklir internasional tersebut, sanksi ekonomi yang diberikan terhadap Iran dicabut, termasuk sanksi yang memangkas ekspor minyak mentah hingga sekitar 50%. Sebagai gantinya, Iran setuju untuk membatasi program pengembangan nuklir serta memperbolehkan inspektor internasional untuk meninjau fasilitas pengembangan nuklirnya.

Namun, kini Iran memutuskan untuk tak mengindahkan batasan apapun yang diatur dalam pakta nuklir internasional terkait dengan jumlah pengayaan nuklir yang boleh mereka eksekusi.

Sebelumnya pada tahun 2018, tensi antara AS dan Iran sudah panas kala AS menarik diri dari pakta nuklir internasional secara unilateral. Menurut Trump, kesepakatan tersebut tak cukup dalam membatasi ruang gerak Iran. AS pun pada akhirnya kembali mengenakan sanksi ekonomi bagi Tehran.

Walaupun AS mundur dari pakta nuklir internasional, Iran masih mencoba bersabar dengan hanya mengabaikan sebagian komitmen yang dimuat dalam pakta tersebut. Kini, Iran akan secara total mengabaikan batasan apapun terkait dengan jumlah pengayaan nuklir yang boleh mereka eksekusi. Simpelnya, pengembangan senjata nuklir oleh Iran kini menjadi tak dibatasi lagi.

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terkini - Google Berita
January 06, 2020 at 04:31PM
https://ift.tt/2T04D0k

Panasnya AS-Iran Hingga Risalah The Fed Bawa IHSG Jatuh 1,05% - CNBC Indonesia
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Panasnya AS-Iran Hingga Risalah The Fed Bawa IHSG Jatuh 1,05% - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.